POTENSI DESA SALIT


           Desa Salit yang terletak di dataran rendah mempunyai potensi alam yang dapat dimaksimalkan pemanfaatannya. Potensi alam tersebut berupa sawah, tegalan dan sungai petarangan yang mengalir sepanjang tahun. Kedua potensi ini apabila dikelola secara berdaya guna dan berhasil guna akan dapat meningkatkan pendapatan penduduk. Kalau pendapatan penduduk meningkat, maka kemakmuran masyarakat dapat terwujud. Hal ini akan mendukung pencapai tujuan pembangunan nasional.
Tanah persawahan di Desa Salit seluas 76,544 hektar. Tanah sawah ini dapat ditanami padi semua. Saat ini sawah-sawah tersebut dapat ditanami dua kali dalam setahun. Kalau saja musim tanam dapat ditambah satu kali dalam setahun, maka pendapatan petani akan bertambah. Selain itu, masih ada lahan sawah yang tidak bisa ditanami dua kali dalam setahun. Hal ini dikarenakan saluran irigasi yang belum normal sehingga perlu penanganan lebih lanjut. Ini pun dapat menambah pendapatan penduduk jika persawahan yang tadinya haya sekali panen diupayakan menjadi dua kali.
Tegalan atau lahan kering juga terdapat di Desa Salit. Lahan kering atau tegalan di Salit seluas 28,925 hektar. Tegalan yang ada, saat ini baru ditanami pisang, kelapa dan pohon keras lainnya. Penanamannya masih secara tradisional. Tegalan ini bila diberdayakan lagi tentunya dapat menambah in come per kapita.
Potensi-potensi diatas belum dikelola secara maksimal. Untuk dapat memberdayakan secara optimal tentunya diperlukan sentuhan tangan seorang yang ahli dalam bidangnyaselain itu, perlu juga modal yang cukup besar.
Desa Salit memiliki sarana prasarana pendukung dalam berbagai aspek pemerintah, pendidikan, pertanian, tranportasi, peribadatan. Sarana prasarana tersebut yaitu :
1.          Balai desa
2.          Satu buah TK
3.          Satu unit SD
4.          Satu unit TPQ
5.          Satu unit PAUD
6.          Satu buah Masjid
7.          Enam Musholla
8.          Jalan Poros
9.          Saluran Irigasi
Roda perekonomian di Desa Salit melaju sebagaimana desa-desa lainnya di kecamatan Kajen. Pertumbuhan ekonominya cukup pelan. Hal ini disebabkan penyangga utama ekonomi penduduk adalah sektor pertanian khususnya padi. Padahal harga padi relatif tetap dari tahun ke tahun. Disamping itu sebagianhasilnya dikonsumsi sendiri. sektor lain di luar pertanian masih dalam bentuk sambilan.
Sebenarnya banyak potensi lain yang masih bisa dikembangkan, misalnya perikanan, perkebunan, dan palawija pada musim pasca panen, atau dengan sistem mina padi.

0 komentar:

Posting Komentar